Jumat, 17 Desember 2010

Cara Membuat Web Server dg OS Linux

Kepopuleran apache sebagai web server atau server http dimulai sejak april 1996.Apache dinobatkan sebagai server web terpopuler oleh netcraft
www.netcraft.com)dan digunakan oleh 57% internet server di seluruh dunia.

Apache diilhami dari kode dan ide NCSA server HTTP.Apache adalah server web yang dikembangkan oleh kelompok tenaga sukarela unix dan disebarkan secara gratis berikut kode sumbernya.kelebihannya adlah gratis.Selain itu unjuk kerja dan fleksibilitasnya sangat baik.Apache dapat berjalan di hampir semua sistem operasi utama yaitu NETBSD,Digital UNIX,BSDI,AIX,OS/2,SCO,HPUX,WINDOWS NT,LINUX,WINDOWS 95,FREEBSD,IRIX DAN SOLARIS.

CARA INSTALASI

Untuk memulai instalasi apache pada server linux kita ada dua cara.Pertama adalah melakukan instalasi program webserver yang sudah dikompilasi.istilah ini disebut procompiled server.Cara kedua adalah instalasi dengan menggunakan kode sumber(source kode)

Instalasi Precompiled server.

sebenarnya cara termudah untuk menginstalasi apache adalah menggunakan cara ini.dan instalasinya mirip dengan instalasi kode sumber bedanya file biner httpd sudah ada di direktori src pada server.

Langkah singkatnya :

1. cd/usr/local/etc/httpd

2. cp/src/httpd-linux httpd

3. strip httpd

4. chown root.wheel httpd

5. chmood 755 httpd



Instalasi kode sumber(source kode)

Tentunye cara ini yang membuat para pemula karena tidak terbiasa akan menemui kesulitan.Disamping itu akan membutuhkan lebih banyak waktu.seprti kita telah ketahui bahwa software apache ini mempunyai banyak modul.kita dapat mengkustomasi modul modul tersebut mana yang akan dipakai mana yang tidak.Kita akan menjadi lebih akrab dengan cara kerja apache bila telah menginstalasi dari kode sumber.



langkah-langkah instalasi apache:

1. downloadlah software apache terbaru versi 1.3.9.tar.gz atau bila berada di indonesia download di http://apache.access.net.id/dist/apache _1.3.9.tar.gz.

2. lakukan perintah tar untuk membuka archive tersebut :

inews-jkt:~#tar xvfz apache_1.3.9.tar.gz

3.Pindah ke direktori apache:

inews~jkt:~#cd apavhe_1.3.9

inews-jkt:~/apache_1.3.9#

4.Sebelum menginstall tentukan terlebih dahulu direktori tujuan instalasi apache.Biasanya apache diinstal di direktori

/usr/local/apache.

inews~jkt:~/apache_1.3.9# ./configure -- prefik=PREFIK

PREFIK adlah direktori dimana apache akan diinstal.

inews~jkt:~/apache~1.3.9 ./configure -- prefik=/usr/local/apache

5.Berikan perintah make yang akan melakukan kompilasi terhadap kode sumber apache.Perhatikan sampai tidak ada pesan

kesalahan .

inews~jkt:/apache_1.3.9# make

6.Lakukan perintah make install untuk meletakan file file biner hasil kompilasi ke direktori /usr/local/apache

inews~jkt:~/apache_1.3.9# make install

7. Terakhir sebelum anda mencoba web server apache yang baru adja terinstall aktifkan apache dengan perintah :

inews~jkt:~/apache_1.3.9# /usr/local/apache/bin/apachel start

8. Kemudian coba browsing ke server linux dimana apache anda diinstall.dalam hal ini penulis coba browsing menggunakan

internet explorer versi 4.0 ke alamat http:/www.internews.or.id
SERAT OPTIK

A.Penyambungan Kabel Serat Optik
Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan, karena pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangka waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik kabel, demikian juga akan menyebabkan rugi-rugi optik bertambah besar. Selain faktor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga faktor mekanis seperti tegangan yang berlebihan serta bending radius.
Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
Prosedur penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur
Penggunaan material dan peralatan harus benar
Pemasangan sarana sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan
Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan
Kesemuannya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Proses penyambungan kabel serat optik meliputi :
Penyambungan kabel
Penyambungan serat
Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung kabel lalu penanganan serat.
Penyambungan kabel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Penyambungan secara mekanik
Penyambungan secara heat shrink (panas kerut)
Jadi fungsi sarana sambung kabel (closure) adalah untuk menempatkan tray dan agar kedap terhadap air.
Teknik penyambungan serat optik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Secara mekanik
Penyambungan serat dengan sistem mekanik saat sekarang tidak digunakan lagi oleh PT Telkom karena akan menghasilkan loss yang cukup besar.
Gambar 3.13 Alat sambung serat optik jenis manual
Secara fusion
Gambar 3.14 Alat sambung optik jenis heat shrink ( fusion )
Penyambungan serat optik dengan sistem fusion terbukti lebih handal karena hanya sedikit loss yang dihasilkan.
B.Rugi- rugi penyambungan
Perbedaaan Struktur Serat
Gambar 3.15 Core tidak berada di tengah
Karena letak core yang tidak central maka dalam penyambungan akan didapatkan hasil yang tidak optimal dengan loss yang tinggi.
Kualitas Penyambungan yang Kurang
Permukaan serat tidak rata
Gambar 3.16 Permukaan pemotongan yang halus dan rata
Sumbu serat tidak sejajar
Gambar 3.17 Pengaturan serat yang tidak sejajar
Penyimpangan sudut
Gambar 3.18 Terjadi penyimpangan sudut
Ujung serat berjauhan
Gambar 3.19 Pengaturan serat terlalu jauh
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kualitas kabel
Alat sambung yang baik
Lingkungan harus bersih
Teknisi harus berpengalaman
C.Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure Raychem
Sarana sambung kabel
Syarat yang harus dipenuhi oleh sarana sambung kabel adalah harus mampu melindungi serat dari gangguan alam dan mekanis seperti air, panas, reaksi kimia, getaran, tension dan bending.
Penanganan sarana sambung kabel
Penanganan sarana sambung kabel harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Tangan dan kabel harus bersih
Sarana sambung kabel harus bersih
Sealing ring harus bersih
Tunggu sarana sambung kabel harus dingin
Material
Material untuk penyambung kabel serat optik dibagi menjadi dua yaitu :
Material khusus
Material umum
Procedure Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure Raychem
Penyambungan dengan menggunakan closure Raychem merupakan teknik penyambungan kabel dengan dua cara yaitu dengan mekanik dan heat shrink (panas kerut). Dikategorikan mekanik karena sistem penutup dome dengan penguncian klem, dan dikategorikan heat shrink karena adanya bagian yang perlu dipanaskan untuk mengencangkannya yaitu pada bagian oval seal.
Closure Raychem digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.20 Alat sambung kabel serat optik jenis closure Raychem
Closure Raychem ada dua tipe yaitu :
Tipe B2 : 1 oval port dan 2 circle port artinya 2 tray kali 12 core sambungan
Tipe B4 : 1 oval port dan 4 circle port artinya 4 tray kali 12 core sambungan
Agar mendapatan hasil sambungan yang optimal maka prosedur kerja dari penyambungan harus benar-benar terlaksanakan. Flowchart penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
Gambar 3.21 Flowchart penyambungan kabel serat optik
Pemanasan kabel pada oval outlet
Secara runtut lepaskan pengunci klem, klem itu sendiri, dome dan sealing ring
Potong oval port pada ujungnya
Masukan oval seal ke kabel kemudian masukkan kabel ke oval port
Persiapan kabel
Kupas kulit kabel HIDPE sheat sepanjang 1200 mm
Potong strenght member sisakan 75 mm dari ujung kulit kabel yang dikupas tersebut
Pasang kabel grounding dengan cara mengupas kulit kabel sepanjang 25 mm dari ujung kulit kabel
Potong loose tube menggunkan tube cutter sisakan 35 mm dari ujung kulit kabel dan pasang transportation tube
Luruskan lingkaran kabel dengan ujung oval port pada base dome
Masukkan strength member pada klem dan kencangkan menggunakan obeng
Proses heat shrink (sealing untuk outlet)
Bersihkan oval port dan ujung kabel
Kasarkan permukaan oval port dan ujung kabel menggunakan ampelas dan bersihkan menggunakan tisu kabel
Pasang oval seal pada oval port untuk memberi tanda pada kabel
Tempatkan garis biru aluminium foil pelindung kabel dari panas sejajar dengan tanda yang ada pada kabel
Pasang oval seal pada oval port kemudian pasang klip pencabang pada oval seal tepat diantara kedua kabel
Kerutkan oval seal dengan menggunakan hot gun hingga warna bintik-bintik hijau menjadi hitam, perhatikan dudukan kedua kabel jangan sampai berubah
Panaskan ujung bagian bawah sampai adhesive benar-benar kelihatan meleleh dan keluar
Pengaturan serat pada tray
Masing-masing splice tray mempunyai kapasitas 12 sambungan dan masing-masing sisi dapat dipasang empat transportation tube besar atau enam transportation tube kecil, kemudian tandai transpotation tube tersebut 15 mm dari ujung tray
Hati-hati waktu memotong transportation tube dan kencangkan transportation tube dengan menggunakan tie wrap lalu pasangan tutup pelindung tray
Penyambungan Serat Optik (Fusion Splicing)
Teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua serat secara permanen dan untuk mendapatkan hasil dengan rugi-rugi yang kecil dapat dilakukan dengan menggunakan cara fusion, dimana alat yang digunakan disebut fusion splicer.
Struktur fusion splicer
Fusion splicer mempunyai struktur sebagai berikut :
Alur V dan klem
Merupakan dudukan bagi kedua serat yang akan disambung
Mikro positioned & sensor fusion splicer
Gambar 3.22 Proses Pensejajaran Fiber
Elektroda
Mengemisikan panas yang akan digunakan untuk meleburkan kedua ujung serat yang akan disambung, inilah yang merupakan proses fusion. Proses fusion dilakukan jika kedua ujung serat telah bertemu dan betul-betul pasa posisi yang tepat
Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa
Sistem sensor ini bekerja untuk mengatur dudukan dari kedua ujung serat yang akan disambung. Salah satu serat akan menjadi referensi bagi serat yang lainnya.
Proses fusion slicing
Menghidupkan alat ukur
Mesin splicer menggunakan catuan listrik PLN. Setelah tombol “ON” ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang digunakan untuk setting alat ukur
Memilih mode penyambung
Maksutnya adalah setting alat splicer seperti setting arus, panjang gelombang, dan besarnya loss maksimum yang diijinkan
Pemasangan splice protector
Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice protector) ke salah satu serat yang akan disambung. Langkah ini sangat sederhana tapi paling sering terlupakan
Pengupasan coating
Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5 cm menggunakan serat stripper. Bersihkan serat yang sudah dikupas tersebut menggunakan tissue beralkohol dengan arah yang tetap setelah bersih hindarkan serat tersentuh oleh benda apapun termasuk tangan
Pemotongan serat
Potong serat yang sudah dibersihkan tersebut dengan menggunakan serat cleaver, sisakan 3 mm dari batas coating yang terkupas (potong sepanjang 47 mm). potongan serat harus benar-benar rata dan tegak lurus dengan panjang serat.
Pemasangan serat V Groove
Dalam pemasangan serat pada V Groove membutuhkan ketelitian yang tinggi. Ujung serat yang sudah dipotong tersebut jangan samapi menyentuh alur. Jika kedua ujung serat telah menempati dudukan V Groove secara benar tutup wind protector-nya
Fusion splicing
Semua pekerjaan ini dilakukan oleh mesin splicer. Kedua ujung fiber akan saling mendekat satu dengan yang lainnya, selama proses tersebut berlangsung splicer akan memancarkan short are (dalam jumlah kecil) untuk membersihkan permukaan kedua serat. Splicer akan menghentikan pergerakan kedua serat saat gap antara kedua ujung serat telah terposisikan dengan tepat. Setelah initial gap setting splicer akan menghitung dan menampilkan posisi sudut potong kedua ujung serat.
Ketika posisi cladding dan core kedua ujung serat benar-benar sejajar splicer akan memperkecil gap (final gap setting) dan menghasilkan tegangan yang tinggi untuk meleburkan (are fusion) kedua ujung serat agar tersambung. Mikroprosesor akan menghitung estimasi loss hasil sambungan dan menampilkannya di LCD monitor
Rearc
Gambar 3.23 Proses Rearc
Rearc dilakukan jika nilai estimasi loss terlalu besar.
Estimasi fusion splicing loss dilakukan denganca cara Local Injection & Detection (LID)
Pengerutan sleeve/ smove (splice protector)
Panjang sleeve adalah 4 cm, atur agar posisi sambungan tepat berada di tengah sleeve kemudian ke tempat pemanas (tube heater) agar sleeve berkerur sehingga kedudukannya fix dan dapat melindungi sambungan. Sleeve ini bekerja dengan sistem panas kerut. Proses pengerutan berakhir dengan ditandai suara beep dan off-nya LED illumination.
Flowchart operasi penyambungan serat optik digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.24 Flowchart operasi penyambungan
Pemeliharaan fusion spicer
Pemeliharaan alat fusion splicer sangan penting agar kehandalan perangkat terjaga, pemeliharaan dilakukan terutama pada V Groove, lensa dan LED serta pembersihan/penggantian elektroda.
Pemasangan Dome Clousure
Pastikan sealing ring dan tempatnya bersih lalu pasang pada base
Pasang dome dengan hati-hati pada base, lalu pasang klem disekeliling base
Kunci klem




Penyambungan Serat Optik1. Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah ...
2.Penyambungan Serat Optik Penyambungan serat optik dengan sistem fusion terbukti lebih handal karena...

MIKROTIK
Setting Mikrotik Wireless BridgeKategori: Tips & Trik Sering kali, kita ingin menggunakan Mikrotik Wireless untuk solusi point to point dengan mode jaringan bridge (bukan routing). Namun, Mikrotik RouterOS sendiri didesain bekerja dengan sangat baik pada mode routing. Kita perlu melakukan beberapa hal supaya link wireless kita bisa bekerja untuk mode bridge.
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.
Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, saya menyarankan penggunaan mode routing. Berikut ini adalah diagram network yang akan kita set.


Konfigurasi Pada Access Point
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge

3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).
5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.
6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.
7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.
Konfigurasi pada Wireless StationKonfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.
Pengecekan link Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).
Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).


Konfigurasi keamanan jaringan wireless
Pada Mikrotik, cara paling mudah untuk menjaga keamanan jaringan adalah dengan mendaftarkan mac-address wireless pasangan pada access list. Hal ini harus dilakukan pada sisi access point maupun pada sisi client. Jika penginputan access-list telah dilakukan, maka matikanlah fitur default authenticated pada wireless, maka wireless lain yang mac addressnya tidak terdaftar tidak akan bisa terkoneksi ke jaringan kita.
Jika kita menginginkan fitur keamanan yang lebih baik, kita juga bisa menggunakan enkripsi baik WEP maupun WPA.

PEMBUATAN ANTENA GRID DENGAN KALENG & WAJAN BOLIK
PEMBUATAN ANTENA GRID DENGAN KALENG & WAJAN BOLIK
Masih sekitar antena wajan. Experimen hari ini yang menjawab 4 hal, power loss, data loss, pozenk loss, dan money loss.
August 2, 2007
Para “WiFi-er” “ngeyel-er” yang membikin antena wajan maupun kaleng susu mash banyak yang menyampaikan masalah. Kalau dirangkum dan disimpulkan masalahnya bisa dikategorikan dalam 4 hal, yang semuanya diakibatkan oleh sebuah keinginian “memperpanjang kabel USB agar bisa dinaikkan ke atas atap atau tiang agar mendapatkan posisi LOS”. Ada baiknya kita lihat dokumen pintar ini dulu, yo ndes, qe3.
1. Power lossPower di dalam port USB tidak didesign untuk kabel panjang, selain itu juga arus nya terbatas. Ketika jancuk-er WiFi memperpanjang kabel sampai puluhan meter, maka resiko power loss akan dihadapi, apalagi juga USB WiFi device mengkonsumsi arus yang cukup besar. Jika ini terjadi, USB WiFi adapter tidak akan terdeteksi oleh sistem, bahkan pada OS tertentu akan ada notice “low power”.
2. Data lossDi dalam literatur lain disebutkan bahwa USB V 1.0 speed nya 1,5 Mbps (low speed), USB V 1.1 speed nya 12 Mbps (full speed), dan USB V 2.0 speednya 480 Mbps (high speed, “tikel patangpuluhe persi siji, ndes, qe3″). Signal data di dalam USB ditransmisikan melalui kabel dengan label D+ dan D-. Normal, signalnya adalah 0.0 s/d 0.3 volt untuk bit low (bit “0″), dan 2.8 s/d 3.6 volt untuk bit high (bit “1″). Kabel yang terlalu panjang yang melanggar “Undang Undang Perkabelan USB” akan membuat signal data tidak jalan semestinya, misal 3 volt drop jadi 2 volt. chip di dalam USB device tidak bekerja benar. Kalau di Windows umumnya ada pesan “USB device not recognized” klo diterjemahkan bahasa surobayan artinya “kabelmu kedawan, cuk”, qe3.
3. Pusing aka pozenk loss Di dalam UU perkabelan USB juga disebutkan bahwa memperpanjang kabel USB lebih dari 5 meter harus pakai USB active extention cable atau USB active repeater cable. Masalahnya benda ini tidak di setiap kota ada, susah nyarinya. Bahkan ada yang bingung beli dimana, pesan dimana. Akhirnya pusing aka pozenk. Frustrasi, qe3.
4. Money loss USB Active Extention cable atau USB Active repeater cable ternyata harganya tidak cukup murah. Berkisar antara Rp 100 ribu s/d Rp 150 ribu. Sudah ratusan ribu susah nyari lagi. Jika kita bisa memperpanjang kabel USB sampai lebih dari 10 meter (yang penting bisa naik di atas atap dan Line Of Sight, maka akan lebih menghemat pengeluaran uang, jarene londo katrok “Poor Man`s WiFi“, qe3. Poor man harus irit, yo ra cuk!?
HASIL EKSPERIMEN HARI INI Dalam eksperimen ini saya dibantu sepenuhnya dengan staff saya, terutama Kadri (Irdak), karena mata saya sudah susah melihat benda yang ukurannya di bawah 1 mm, urusan nyolder, ndes, qe3. Saya lihat barang apa yang ada dan bekas. Saya suruh potong kabel RJ-45 10 meter, eh lebih, yah tanggung gak usah dipotong ajah, jadi kabel RJ-45 12 meter. Diilhami juga konsep POE untuk kabel UTP, yah karena USB butuh poer 5 volt, kita cari IC regulator 5 volt, dapat seri 7805 1 biji, dengan current max 1000 mA, cukuplah. Nah 7805 akan mengatasi masalah Power Loss. Di dalam UU Perkabelan USB ada disebutkan “jika memakai kabel CAT-5″ dan “repeater” signal data di kabel akan lebih jauh sampai 50 meter. Saya juga melihat kata “electromagnetic noise”, jadi saya pikir tidak berlebihan jika saya memutuskan untuk 12 meter UTP cat-5 serta D+ dan D- dalam satu kabel plintiran di UTP CAT-5, tanpa USB Active Extention Cable ataupun Repeater Active. Kita pilih USB Adapter yang chpsetnya Zydas ZC1211 atau chipset Zydas ZD1211 (antara lain dipakai oleh PROLINK USB Adapter), yang kononnya inputnya cukup sensitif terhadap signal, dan konsumsi powernya cukup rendah, dan ukurannya sangat mungil (hanya sebesar jari). Antena nya tetap, pakai wajan atau kaleng susu.
CARA MERANGKAINYA Kabel UTP RJ-45 12 meter kupas bagian luarnya di kedua ujungnya, sekitar 5 cm. Selain kabel orange, coklat, hijau dan hijau setrip, buang semuanya. Hijau dan hijau setrip adalah kabel dalam satu pilinan/plintiran. Kabel bawaan USB adapter potong, ambil konektornya saja, sisakan sekitar 10 cm dari konektor. Kupas kedua duanya sehingga nampak kabel warna merah, hijau, putih, dan coklat.Di bagian atas, kabel coklat disambung ke hitam, kabel hijau disambung ke hijau, kabel hijau setrip disambung ke putih, dan kabel orange disambung ke Vin IC 7805 (kaki paling kiri), Vout 7805 (kaki paling kanan) disambung ke kabel merah, ground 7805 (kaki tengan) disambung ke kabel hitam. Ada baiknya juga antara Vout 7805 dan V- (kabel hitam) dikasih elco (electrolit condensator) 100uF/12V. 7805 dikasih pendingin, banyak dijual di toko. Kalau sudah disolder mantap, masukkan kotak plastik yah sebesar bungkus rokok, diikat kuat dan dicor misalnya dengan solder plastik. Akhirnya yang nampak bagian atasa adalah seperti gambar, dengan konektor USB “wedok” keluar dari kotaknya.Di bagian bawah. Kabel RJ-45 coklat disambung ke hitam, hijau ke hijau, hijau setrip ke putih, dan orange tidak disambungkan, biarkan keluar dari jalur sambungan. Ambil kabel sekitar 10 cm, ujung satunya disambung ke kabel hitam, ujung lainnya biarkan keluar dari jalur sambungan, bersama sama dengan kabel orange, jadi ada 2 kabel yang nantinya keluar dari kabel sambungan. Kabel inilah yang nantinya untuk menyuntikkan power 12 volt dari CPU atau adaptor lainnya.
KONFIGURASI TCP/IP DINAMIS
5.3 Konfigurasi TCP/IP
Pada titik ini, kartu jaringan Anda sudah terinstall secara fisik pada komputer Anda, dan modul kernel yang relevan sudah dimuat. Anda belum bisa berkomunikasi melalui kartu jaringan Anda, tetapi informasi tentang perangkat jaringan sudah bisa didapatkan dengan ifconfig -a.
# ifconfig -a
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:CC:3C:60:A4
UP BROADCAST NOTRAILERS RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:110081 errors:1 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:84931 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:100
RX bytes:114824506 (109.5 Mb) TX bytes:9337924 (8.9 Mb)
Interrupt:5 Base address:0x8400

lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:2234 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:2234 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:168758 (164.8 Kb) TX bytes:168758 (164.8 Kb)
Jika Anda hanya mengetik /sbin/ifconfig tanpa akhiran -a, Anda tidak akan melihat antarmuka eth0, karena kartu jaringan Anda belum memiliki alamat IP yang valid atau rute.
Sementara terdapat berbagai cara untuk melakukan setup dan subnet sebuah jaringan, semuanya bisa dipecah menjadi dua jenis: Statik dan Dinamis. Jaringan statis adalah setup jaringan dimana setiap node (istilah geek untuk sesuatu dengan sebuah alamat IP) selalu memiliki alamat IP yang sama. Jaringan dinamis adalah setup jaringan dimana alamat IP untuk setiap node dikendalikan oleh sebuah server bernama server DHCP.
5.3.1 DHCP
DHCP (atau Dynamic Host Configuration Protocol), adalah sebuah istilah tentang bagaimana sebuah alamat IP diberikan pada sebuah komputer pada saat boot. Ketika klien DHCP melakukan boot, ia meminta sebuah permintaan pada server DHCP Jaringan Area Lokal (LAN) untuk memberikannya sebuah alamat IP. Server DHCP memiliki sebuah pool (atau batas) dari alamat IP yang tersedia. Server akan merespon permintaan ini dengan sebuah alamat IP dari pool, bersama dengan waktu lease. Setelah waktu lease untuk alamat IP yang diberikan sudah kadaluarsa, klien harus menghubungi server kembali dan mengulangi negosiasi.
Klien akan menerima alamat IP dari server dan akan mengkonfigurasi antarmuka yang diminta dengan alamat IP. Terdapat satu cara lain yang digunakan klien DHCP untuk melakukan negosiasi dengan alamat IP yang akan diberikan kepada mereka. Klien akan mengingat alamat IP terakhir yang diberikan, dan akan meminta server memberikan alamat IP tersebut pada klien pada negosiasi selanjutnya. Jika dimungkinkan, server akan melakukannya, tetapi jika tidak, sebuah alamat baru akan diberikan. Negosiasi dilakukan seperti berikut:
Klien: Apakah there Server DHCP tersedia pada LAN? Server: Ya. Saya. Klien: Saya membutuhkan sebuah alamat IP. Server: Anda bisa mengambil 192.168.10.10 untuk 19200 detik. Klien: Terima kasih.
Klien: Apakah there Server DHCP tersedia pada LAN? Server: Ya. Saya. Klien: Saya membutuhkan sebuah alamat IP. Terakhir kali kita berbicara, kami mendapatkan 192.168.10.10; Dapatkah saya mendapatkannya kembali? Server:Ya, Anda bisa (atau Tidak, Anda tidak diperbolehkan; Anda bisa mengambil 192.168.10.12). Klien: Terima kasih.
Klien DHCP pada Linux adalah /sbin/dhcpcd. Jika Anda membuka /etc/rc.d/rc.inet1 pada editor teks kesayangan Anda, Anda akan melihat bahwa /sbin/dhcpcd dipanggil pada bagian tengah dari script. Hal ini memaksa pembicaraan diatas. dhcpcd juga akan melacak waktu yang tersisa dari lease untuk alamat IP aktual, dan akan menghubungi server DHCP dengan sebuah permintaan untuk memperbarui lease jika diperlukan. DHCP juga dapat mengontrol informasi yang berhubungan, seperti server ntp yang digunakan, rute yang akan dipakai, dll.
Melakukan setting DHCP pada Slackware sangatlah sederhana. Cukup jalankan netconfig dan pilih DHCP. Jika Anda memiliki lebih dari satu NIC dan tidak ingin eth0 dikonfigurasi oleh DHCP, cukup edit berkas /etc/rc.d/rc.inet1.conf dan gantilah variabel untuk NIC Anda menjadi “YES”.
5.3.2 IP Statik
Alamat IP statik adalah alamat tetap yang hanya berubah jika dilakukan secara manual. Alamat ini digunakan pada kasus dimana seorang administrator tidak ingin informasi IP berubah, seperti untuk server internal pada sebuah LAN, sembarang server yang terkoneksi ke Internet, dan router jaringan. Dengan pengalamatan IP statik, Anda memberikan sebuah alamat dan membiarkannya demikian. Mesin lain tahu bahwa Anda akan selalu berada pada alamat IP tersebut dan selalu dapat menghubungi pada alamat tersebut.
5.3.3 /etc/rc.d/rc.inet1.conf
Jika Anda berencana untuk memberi alamat IP pada mesin Slackware baru Anda, Anda bisa melakukannya melalui script netconfig, atau Anda bisa mengedit /etc/rc.d/rc.inet1.conf. Pada /etc/rc.d/rc.inet1.conf , Anda akan melihat:
# Primary network interface card (eth0)
IPADDR[0]=""
NETMASK[0]=""
USE_DHCP[0]=""
DHCP_HOSTNAME[0]=""
Lalu jauh dibawah:
GATEWAY=""
Pada kasus ini, tugas kita hanyalah mengganti informasi yang benar diantara kutip ganda. Variabel ini dipanggil oleh /etc/rc.d/rc.inet1 pada saat boot untuk melakukan setup kartu NIC. Untuk setiap NIC, masukkan informasi IP yang benar, atau letakkan “YES” untuk USE_DHCP. Slackware akan menjalankan antarmuka ini dengan informasi yang diberikan disini sesuai dengan urutan mereka ditemukan.
Variabel DEFAULT_GW menentukan rute default untuk Slackware. Semua komunikasi antara komputer Anda dengan komputer lain pada Internet harus melalui sebuah gerbang (gateway) tersebut jika tidak ada rute lain yang disebutkan. Jika Anda menggunakan DHCP, Anda biasanya tidak perlu memasukkan apapun disini, karena server DHCP akan menentukan gerbang yang akan digunakan.
5.3.4 /etc/resolv.conf
Ok, jadi Anda telah mendapatkan sebuah alamat IP, Anda telah mendapatkan gateway default, Anda mungkin telah memiliki sepuluh juta dollar (berikan saya sebagian), tetapi apa gunanya jika Anda tidak bisa me-resolve nama pada alamat IP? Tidak ada seorangpun yang ingin mengetikkan 72.9.234.112 pada browser web mereka untuk menemukan www.slackbook.org. Bagaimanapun juga, siapakah yang akan mengingat alamat IP tersebut selain pembuatnya? Kita perlu melakukan setup DNS, tetapi bagaimana? Ini dimana /etc/resolv.conf bekerja.
Kemungkinan Anda sudah memiliki opsi yang benar pada /etc/resolv.conf. Jika Anda melakukan setup koneksi jaringan Anda menggunakan DHCP, server DHCP akan melakukan proses update pada berkas ini untuk Anda. (secara teknis, server DHCP hanya memberitahu dhcpcd apa yang akan diletakkan disini, dan ia menurutinya.) Jika Anda perlu mengupdate daftar server DNS Anda secara manual, Anda harus mengedit /etc/resolv.conf. Berikut adalah sebuah contoh:
# cat /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.254
search lizella.net
Baris pertam sangatlah sederhana. Direktif nameserver memberitahu kita server DNS apa yang digunakan untuk melakukan query. Ini selalu berupa alamat IP. Anda bisa menambahkan sebanyak mungkin. Slackware akan dengan senang hati menguji satu persatu sampai salah satu cocok.
Baris kedua lebih menarik. Direktif search memberikan kita sebuah daftar dari nama domain untuk diasumsikan ketika sebuah permintaan DNS terjadi. Ini mengijinkan Anda untuk menghubungi sebuah mesin hanya dengan bagian pertama dari FQDNnya (Fully Qualified Domain Name). Sebagai contoh, Jika “slackware.com” termasuk dalam rute pencarian Anda, Anda bisa mencapai http://store.slackware.com hanya dengan mengarahkan browser web Anda pada http://store.
# ping -c 1 store
PING store.slackware.com (69.50.233.153): 56 data bytes
64 bytes from 69.50.233.153 : icmp_seq=0 ttl=64 time=0.251 ms
1 packets transmitted, 1 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0.251/0.251/0.251 ms

5.3.5 /etc/hosts
Sekarang kita telah memiliki DNS yang bekerja, bagaimana jika kita hendak melewati server DNS kita, atau menambahkan isi DNS untuk sebuah mesin yang tidak pada DNS? Slackware menyertakan berkas /etc/hosts yang berisi daftar nama DNS lokal dan alamat IP yang sesuai.
# cat /etc/hosts
127.0.0.1 localhost locahost.localdomain
192.168.1.101 redtail
172.14.66.32 foobar.slackware.com
Disini Anda bisa melihat bahwa localhost memiliki alamat IP 127.0.0.1 (selalu dipesan untuk localhost), redtail dapat dicapai pada 192.168.1.101, dan foobar.slackware.com adalah 172.14.66.32.

mB
mB
Kamis, November 05, 2009
Tutorial FreeBSD

Catatan selama ngoprek, personal referensi. Boleh juga bermanfaat untuk yang lain.

Tuesday, August 14, 2007
Instal Mailman

Sebelum memulai instalasi mailman, perlu diketahui bahwa untuk dapat menginstal mailman maka kita perlu menginstal Apache terlebih dahulu (* link ke apache) dan dalam contoh ini saya menggunakan Postfix sebagai MTA (* link ke postfix). Anda dapat menginstalnya juga. Kalau apache sudah terinstal maka kita dapat menginstall mailman dengan port. Perlu diperhatikan di sini dalam menginstal mailman kita perlu mengatur parameter MAIL_GID=mailman. Jadi sebaiknya kita instal mailman dengan port saja agar parameter tadi dapat kita pastikan. Pertama untuk mempercepat instalasi, kita instal dahulu python (jika belom ada) dengan pkg_add. Dalam contoh ini saya mengganti lokasi default package di server lokal itb sbb:
# setenv PACKAGESITE ftp://ftp?itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6.2-release/Latest/
# pkg_add -r python
Kemudian instal mailman dengan port:
# cd /usr/ports/mail/mailman/
# make MAIL_GID=mailman install clean
Ketika muncul pilihan option pastikan kita menggunakan Postfix.

Setelah instalasi selesai, tambahkan baris berikut pada file mm_cfg.py:
# ee /usr/local/mailman/Mailman/mm_cfg.py
Tambahkan di bagian akhir file:
SMTPHOST = 'mail.example.com'
MTA = 'Postfix'

Kemudian edit file httpd.conf dan tambahkan konfigurasi mailman sbb:
# ee /usr/local/etc/apache22/httpd.conf
Tambahkan:
ScriptAlias /mailman "/usr/local/mailman/cgi-bin"
Alias /pipermail "/usr/local/mailman/archives/public"


Options FollowSymLinks ExecCGI
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all



Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all


Edit juga file master.cf dari Postfix:
# ee /usr/local/etc/postfix/master.cf
Tambahkan:
mailman unix - n n - - pipe
flags=FR user=mailman:mailman
argv=/usr/local/mailman/postfix-to-mailman-2.1.py ${nexthop} ${user}

Dalam konfigurasi pada file master.cf di atas, ada sebuah file yang perlu kita download. Ini sifatnya optional tapi saya merekomendasikannya untuk mempermudah instalasi mailman kita. Download postfix-to-mailman-2.1.py dari situs dibawah ini:
http://www.gurulabs.com/goodies/downloads.php
http://www.gurulabs.com/downloads/postfix-to-mailman-2.1.py
Letakkan file tersebut di /usr/local/mailman/ kemudian kita ubah sedikit:
# ee /usr/local/mailman/postfix-to-mailman-2.1.py
Edit parameter berikut:
MailmanHome = "/usr/local/mailman"; # Mailman home directory.
MailmanOwner = "postmaster@mail.example.com";

Untuk memastikan daftar alias dari Postfix, gunakan perintah-perintah di bawah ini:
# /usr/local/sbin/postalias /etc/mail/aliases
# /usr/local/sbin/postalias /etc/aliases
# /usr/local/sbin/postalias /usr/local/etc/postfix/aliases
Setelah itu kita reload postfix dan restart apache:
# postfix reload
# apachectl restart
Akhirnya kita coba jalankan mailman:
# /usr/local/etc/rc.d/mailman start

Untuk membuat list pertama kali kita lakukan seperti berikut:
# cd /usr/local/mailman/
# bin/newlist mailman:
Enter the email of the person running the list: admin@mail.example.com
Password:
# bin/config_list -i data/sitelist.cfg mailman

Kita perlu juga menambahkan maintenance mailman ke dalam cron:
# cd /usr/local/mailman/cron
# crontab -u mailman crontab.in
# cd /usr/local/mailman
# bin/mailmanctl start

Terakhir kita perlu mengatur password admin untuk mailman sbb:
# bin/mmsitepass
Password:
# bin/mmsitepass -c
Password:

Secara umum instalasi dan konfigurasi mailman telah selesai. Anda bisa melihat hasilnya dengan membuka browser anda dan mulai menggunakan mailman. Buka alamat berikut:
http://mail.example.com/mailman/listinfo
http://mail.example.com/mailman/listinfo/mailman
http://mail.example.com/cgi-bin/mailman/admindb/list -> pending messages waiting for approval

Anda dapat membuat list melalui web atau bisa juga dari command line. Contoh membuat milis baru dari command line sbb:
# bin/newlist testlist
Kalau kita tidak menspesifikasikan mail host dan web host seperti di atas, maka benahi dengan:
# bin/withlist -l -r fix_url testlist --urlhost=example.com
Atau lebih baik langsung seperti ini:
# bin/newlist --urlhost=mail.example.com --emailhost=mail.example.com testlist

Catatan:
Anda bisa membuat milis baru dari browser dari alamat di atas. Ikuti link admin. Mailman memiliki beberapa perintah yang telah disediakan untuk manajemen list, diantaranya yang penting:
newlist: add a new list
rmlist ''list'': delete a list
list_lists: list all the lists
list_members ''list'': list all the members of the list
add_members ''user@example.com'' ''list'': add e-mail [MAILTO] user@example.com to the list list.
remove_members ''user@example.com'' ''list'': remove e-mail [MAILTO] user@example.com to the list list
mmsitepass: define a site password to access administration web interfaces

Usefull Links:
http://www.freebsddiary.org/mailman.php
http://www.list.org/mailman-install/front.html
http://www.gurulabs.com/goodies/downloads.php
http://www.gurulabs.com/downloads/postfix-to-mailman-2.1.py


Diposting oleh izzun at 8:12 PM 0 komentar
Label: email
Instal Cyrus IMAP, Postfix, dan Squirrelmail Pada FreeBSD

Pertama kita akan gunakan BDB-43 agar semua paket terinstall menggunakan database yang sama dan kita atur agar instalasi menggunakan port dengan perintah 'make' secara default akan mengambil source dari server lokal, misalnya di ITB.
Masukkan parameter berikut ke dalam /etc/make.conf:
WITH_DB=43
MASTER_SITE_OVERRIDE=ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/distfiles/${DIST_SUBDIR}


1. Instalasi Cyrus-IMAP

Instal cyrus-sasl2 dan cyrus-sasl2-saslauthd melalui port. Akan digunakan MASTER_SITE_OVERRIDE di atas untuk mengambil source dari server FreeBSD local (misalnya dari ITB). Instal dahulu cyrus-sasl2-saslauthd karena secara otomatis akan menginstal cyrus-sasl2 dahulu sebagai dependensi.
# cd /usr/ports/security/cyrus-sasl2-saslauthd/
# make install clean

Instal cyrus-imap23 melalui port. Ketika make config, pilih BDB 43 untuk menyamakan dengan instalasi lainnya.
# cd /usr/ports/mail/cyrus-imap23
# make config
# make install clean

Setelah instalasi berhasil, maka kita diminta untuk mengeksekusi file berikut.
# /usr/local/cyrus/bin/mkimap
Hasilnya seperti berikut:
reading configure file /usr/local/etc/imapd.conf...
i will configure directory /var/imap.
i saw partition /var/spool/imap.
done
configuring /var/imap...
creating /var/spool/imap...
done

Kemudian masukkan dalam rc.conf beberapa informasi untuk mengaktifkan cyrus-imap ketika booting:
# ee /etc/rc.conf
Tambahkan:
sendmail_enable="NO"
cyrus_imapd_enable="YES"
saslauthd_enable="YES"
saslauthd_flags=" -a pam"

Buat file berikut bila belum ada:
# ee /usr/local/lib/sasl2/smtpd.conf
Masukkan baris berikut:
pwcheck_method: saslauthd

Jalankan saslauthd dan buat sebuah user bernama cyrus (yang akan menjadi admin imap):
# /usr/local/etc/rc.d/saslauthd start
# saslpasswd2 -c cyrus
Masukkan password jika diminta dan setelah itu anda bisa melihat user-user yang sudah dibuat dengan perintah:
# sasldblistusers2

Kemudian anda juga perlu mengedit file imapd.conf sbb:
# ee /usr/local/etc/imapd.conf
Ganti atau tambahkan beberapa parameter seperti berikut ini:
allowanonymouslogin: no
sasl_pwcheck_method: saslauthd
sasl_mech_list: 'plain login'
lmtpsocket: /var/imap/socket/lmtp
admins: cyrus

Jalankan imapd dengan perintah berikut:
# /usr/local/etc/rc.d/imapd start

Sebelum dilanjutkan, sepertinya sampai disini kita perlu logout dari shell. Kadang masih belum bisa connect imap (perintah di bawah) Mungkin system perlu di-restart (kalau pakai jail, jailnya perlu di-restart).
Lakukan perintah berikut untuk connect pada cyrus-imap:
# cyradm -u cyrus localhost
localhost.server.domainname> user.test
localhost.server.domainname> lm
user.test (\HasNoChildren)
localhost.server.domainname> quit

Kalau anda tidak berhasil connect pada imap, maka perintah di atas tidak akan berhasil. Cek pesan error pada log dengan:
# tail /var/log/messages
# tail /var/log/maillog
Biasanya anda akan dapat menemukan pesan-pesan kesalahan yang menyebabkan kegagalan sistem anda. Cari pesan kesalahannya lalu perbaiki yang perlu diperbaiki, lalu coba kembali perintah di atas untuk connect ke imapd.
Pastikan juga anda memiliki baris-baris berikut pada /etc/services:
pop3 110/tcp
imap 143/tcp
imsp 406/tcp
acap 674/tcp
imaps 993/tcp
pop3s 995/tcp
kpop 1109/tcp
sieve 2000/tcp
lmtp 2003/tcp
fud 4201/udp

Jika anda menggunakan SSL, maka pastikan berikut ini ada pada /usr/local/etc/imapd.conf:
tls_key_file: /var/imap/key.pem
tls_ca_file: /var/imap/cacert.pem
tls_cert_file: /var/imap/cert.pem
admins: cyrus

Untuk mendapatkan file-file di atas (key.pem, cacert.pem, cert.pem) maka kita bisa membuatnya sendiri (*link ke ca-cert) dengan OpenSSL atau membeli sertifikasi resmi yang disediakan di internet oleh lembaga-lembaga sertifikasi.


2. Instalasi Postfix

Instal Postfix dengan menggunakan pkg_add:
# setenv PACKAGESITE ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6.2-release/Latest/
# pkg_add -r postfix-current
Pada waktu config pilih menggunakan BDB 43 dan SASL. Kemudian jawab yes untuk semua pertanyaan pada saat instalasi, misalnya seperti ini:
Would you like to activate Postfix in /etc/mail/mailer.conf [n]? y

Tambahkan informasi berikut ini pada /etc/rc.conf agar postfix diaktifkan saat booting dan menonaktifkan Sendmail:
postfix_enable="YES"
sendmail_enable="NO"
sendmail_submit_enable="NO"
sendmail_outbound_enable="NO"
sendmail_msp_queue_enable="NO"

Tambahkan juga informasi berikut pada /etc/periodic.conf agar secara rutin (daily) dilakukan maintenance pada postfix:
daily_clean_hoststat_enable="NO"
daily_status_mail_rejects_enable="NO"
daily_status_include_submit_mailq="NO"
daily_submit_queuerun="NO"

Aktifkan maildrop, old-cyrus, cyrus, uucp, ifmail, bsmtp dengan mengedit file /usr/local/etc/postfix/master.cf:
maildrop unix - n n - - pipe
flags=DRhu user=vmail argv=/usr/local/bin/maildrop -d ${recipient}
#
# The Cyrus deliver program has changed incompatibly, multiple times.
#
old-cyrus unix - n n - - pipe
flags=R user=cyrus argv=/cyrus/bin/deliver -e -m ${extension} ${user}
# Cyrus 2.1.5 (Amos Gouaux)
# Also specify in main.cf: cyrus_destination_recipient_limit=1
cyrus unix - n n - - pipe
user=cyrus argv=/cyrus/bin/deliver -e -r ${sender} -m ${extension} ${user}
#
# See the Postfix UUCP_README file for configuration details.
#
uucp unix - n n - - pipe
flags=Fqhu user=uucp argv=uux -r -n -z -a$sender - $nexthop!rmail ($recipient)
#
# Other external delivery methods.
#
ifmail unix - n n - - pipe
flags=F user=ftn argv=/usr/lib/ifmail/ifmail -r $nexthop ($recipient)
bsmtp unix - n n - - pipe
flags=Fq. user=foo argv=/usr/local/sbin/bsmtp -f $sender $nexthop $recipient

Kemudian kita perlu mengedit file konfigurasi utama postfix yaitu pada /usr/local/etc/postfix/main.cf:
queue_directory = /var/spool/postfix
command_directory = /usr/local/sbin
daemon_directory = /usr/local/libexec/postfix
mail_owner = postfix
mailbox_size_limit = 512000000
myhostname = mail.example.com
mydomain = example.com
myorigin= $mydomain
mydestination = example.com, $myhostname
mailbox_transport = lmtp:unix:/var/imap/socket/lmtp

Lakukan perintah berikut ini untuk membuat mengaktifkan alias pada postfix:
# newaliases
Kemudian setelah semua setting dilakukan, maka postfix perlu di-reload:
# postfix reload
Atau jika postfik belom dijalankan, gunakan perintah:
#postfix start

Untuk mengetes apakah postfix sudah berjalan, maka anda dapat mencoba:
# telnet localhost 25
atau:
# telnet mail.example.com 25
Jika semua berjalan dengan baik, maka anda akan mendapatkan jawaban seperti ini:
220 mail.example.com ESMTP Postfix

Jika anda menemukan masalah dalam mengirim atau menerima email, maka coba lakukan debugging dengan melihat file log:
# tail /var/log/messages
# tail /var/log/maillog


3. Instalasi Squirrelmail

Baca manual: http://squirrelmail.org/docs/admin/admin-1.html
Requirement:
* Sebuah web server dengan PHP terinstal. PHP paling tidak versi 4.1.0.
* Akses pada sebuah server IMAP yang telah dapat menggunakan standard IMAP 4 rev 1.

Disini digunakan:
- Apache22 + PHP 5 (petunjuk instalasi ada di atas)
- php5-gd + php5-session + php5-mbstring + php5-gettext + php5-xml
- ispell

Semua requirement tsb akan diinstall otomatis ketika kita menginstall Squirrelmail dengan port atau dengan package. Cek phpinfo() pada web server dan pkg_info untuk memastikan.
Lakukan konfigurasi cyrus-imapd dengan benar.

Cek variabel berikut pada php.ini
# /usr/local/etc/php.ini
file_uploads = On
session.auto_start = 1

Instal Squirrelmail dengan menggunakan pkg_add:
# setenv PACKAGESITE ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6.2-release/Latest/
# pkg_add -r squirrelmail

Jalankan perintah conf.pl yang telah disediakan untuk melakukan konfigurasi squirrelmail:
# cd /usr/local/www/squirrelmail/config
# ./conf.pl
Pada konfigurasi ini kita dapat melakukan berbagai setting yang diperlukan untuk squirrelmail. Di sini juga telah disediakan setting default untuk beberapa jenis server IMAP. Pilih konfigurasi untuk Cyrus-IMAP. Setting juga nama server squirrelmail dll. Anda bisa mencoba-coba berbagai setting yang ada tanpa perlu khawatir. Jika terjadi error, maka anda tinggal jalankan lagi program setting ini (conf.pl) untuk mengembalikan setting yang telah anda ubah dengan mudah.

Pastikan bahwa direktori squirrelmail dimiliki oleh www:
# chown -R www:www /usr/local/www/squirrelmail/
# chown -R www:www /usr/local/www/squirrelmail/*


Kira-kira demikianlah instalasi Cyrus IMAP, Postfix, dan Squirrelmail pada sistem saya menggunakan FreeBSD 6.2. Kalau ada pertanyaan atau perbaikan pada tulisan saya ini, silakan memberikan komentar atau mengirim email kepada saya ke izbiq[at]rufaqait[dot]com. Semoga bermanfaat.


Usefull links:
http://www.soe.ucsc.edu/~venkat/tutorial1.html
http://tomster.org/geek/freebsdcookbook/ar01s03.html
http://www.hott.net.au/site%20sources/postfix-howto.html
http://www.postfix.org/basic.html
http://www.pcprobleemloos.nl/freebsd/
http://bsdinn.com/postfix/index.php?page=SB01
http://squirrelmail.org/docs/admin/admin.html
Diposting oleh izzun at 7:59 PM 1 komentar
Label: email
Instal Apache (Apache22) dan PHP 5 Pada FreeBSD

1. Instalasi Apache

Instalasi Apache saya lakukan melalui pkg_add. Pada tutorial ini saya memberikan contoh bila kita memilih server mirror/lokal untuk mendapatkan package daripada langsung mengambilnya dari situs utama FreeBSD. Dalam contoh berikut saya menggunakan server lokal di ITB misalnya.
Gunakan perintah ini (kita login sebagai root)untuk mensetting lokasi default dari package:
# setenv PACKAGESITE ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6.2-release/Latest/
atau:
# setenv PACKAGESITE ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6-stable/Latest/

Perbedaan kedua perintah di atas adalah pada jenis package, yaitu package yang ada pada release FreeBSD 6.2 atau kita akan menggunakan package golongan stable untuk distribusi umum FreeBSD 6. Beberapa jenis package ada yang masuk pada kedua tempat tersebut, tapi sebagian ada yang hanya pada satu tempat diantara keduanya. Jadi kalau misalnya kita telah mengeset lokasi package misalnya dengan perintah pertama, maka kita bisa menggantinya dengan melakukan setenv ulang tentunya dengan parameter lokasi package yang berbeda, seperti pada perintah kedua. Kalau menggunakan shell seperti bash, maka syntax perintah di atas perlu diubah sbb:
# export PACKAGESITE=ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6.2-release/Latest/
atau
# export PACKAGESITE=ftp://ftp.itb.ac.id/pub/FreeBSD/ports/i386/packages-6-stable/Latest/

Selanjutnya install package:
# pkg_add -r apache22

Gunakan semua option secara default kalau anda tidak mengetahui fungsi option-option yang disertakan. Cara instalasi dengan pkg_add ini dipilih karena instalasi jadi lebih cepat (apache22 sudah dicompile, tanpa perlu compile sendiri). Pada beberapa package kita perlu melakukan kompilasi sendiri dari source jika ada parameter2 konfigurasi yang perlu disertakan pada waktu kompilasi. Tapi jika anda ingin melakukan kompilasi, mungkin untuk mencegah kemungkinan masalah kompatibilitas, maka anda dapat menginstall package tersebut dari ports collection:
# cd /usr/ports/www/apache22/
# make config
# make install clean

Setelah instalasi berhasil, apache perlu diaktifkan secara default ketika booting. Edit file /etc/rc.conf:
# ee /etc/rc.conf

Masukkan baris berikut:
apache22_enable="YES"

Edit file httpd.conf:
# ee /usr/local/etc/apache22/httpd.conf

Ubah variabel-variabel seperti berikut:
Listen 10.1.1.30:80
ServerName example.com:80
ServerAdmin admin@example.com

Variable di atas perlu diganti sesuai dengan sistem yang akan dipakai. Dalam hal ini, nama host adalah example.com dengan alamat IP 10.1.1.30, port yang digunakan adalah port 80 dan email admin adalah admin@example.com.

Kemudian ganti semua parameter /usr/local/www/apache22 dengan /usr/local/www/ karena pada apache22 default instalasi diubah dari versi2 sebelumnya. Hal ini sifatnya optional. Jika anda mengubahnya, maka anda perlu memindahkan semua isi direktori /usr/local/www/apache22 yang sebenarnya ke direktori /usr/local/www/. Jadi, keluar dari editor, lalu lakukan perintah berikut:
# mv /usr/local/www/apache22/* /usr/local/www

Setting secara umum selesai, anda dapat menguji syntax httpd.conf anda:
# apachectl configtest

Beberapa perintah apache yang perlu anda coba:
# apachectl start
# apachectl restart
# apachectl graceful
# apachectl stop

Kadang-kadang apache tidak bisa dijalankan. Perlu anda cek dengan perintah2 berikut:
# tail /var/log/messages
# tail /var/log/httpd-error.log

Beberapa error yang sering terjadi, diantaranya keluar pesan seperti berikut:
[warn] (2)No such file or directory: Failed to enable the 'httpready' Accept Filter

Ini berarti anda perlu melakukan load kernel module yang bernama accf_http. Caranya:
# kldload accf_http

Agar setiap kali booting, kernel module ini di-load secara otomatis, maka anda perlu membuat file /boot/loader.conf:
# ee /boot/loader.conf

Masukkan baris berikut:
accf_http_load="YES"

Error yang lain yang sering terjadi adalah:
"cannot determine local host name"

Penyebabnya adalah resolv dari hostname tidak sama dengan alamat IP yang dipunyai. Coba cek dengan perintah berikut:
# hostname
example.com
# nslookup example.com
Non-authoritative answer:
Name: example.com
Address: 10.1.1.30
# ifconfig
inet 192.168.0.5 netmask 0xffffff00

Kalau hasil dari pengecekan terdapat perbedaan alamat IP dengan hostname yang bersangkutan, anda dapat mengubah setting hostname dengan perintah:
# ee /etc/hosts
masukkan sebuah baris:
10.1.1.30 example.com


2. Instalasi PHP 5

Pilih port instalasi PHP 5 pada port collection yaitu /usr/ports/lang/php5/. PHP 5 hanya disediakan pada satu port saja sejak rilis PHP versi 5.1.14. Versi sebelumnya terdiri dari beberapa port seperti www/mod-php5, lang/php5-cli, dan lang/php5. Pada versi baru port lang/php5/ ini instalasi PHP 5 dijadikan satu dan PHP sebagai modul CLI, CGI atau apache adalah sebagai option pada saat instalasi.

Pilihan default tidak menyertakan apache module, jadi pastikan kita beri tanda check pada option tersebut kalau hendak menggunakan php sebagai modul apache.

Kali ini instalasi saya lakukan pada melalui port karena instalasi standard dengan pkg_add tidak menyertakan pilihan modul apache (setahu saya demikian,maaf kalau salah). Instal PHP 5 melalui port:
# cd /usr/ports/lang/php5
# make config
# make install

Ketika make config dijalankan, maka pastikan Apache Module box diberi tanda silang (checked).

Setelah semua selesai, maka dapat juga kita menginstall beberapa modul ekstra seperti MySQL. Beberapa modul yang paling sering dipakai diantaranya:
/usr/ports/databases/php5-mysql - MySQL Database
/usr/ports/www/php5-session - Sessions
/usr/ports/graphics/php5-gd - Graphics Library

Untuk modul-modul ekstra di atas, silakan instal dengan pkg_add atau port collection. Caranya mirip dengan sebelumnya.

Apache memerlukan pernyataan pada httpd.conf agar dapat menggunakan PHP yang telah diinstal. Biasanya hal ini sudah dilakukan secara otomastis saat instalasi dengan port, namun bisa kita cek untuk memastikan. Buka httpd.conf:
# ee /usr/local/etc/apache22/httpd.conf

Untuk Apache versi 1.3.x perlu ditambahkan baris berikut pada httpd.conf:
LoadModule php5_module libexec/apache/libphp5.so
AddModule mod_php5.c

Untuk Apache versi 2.x hanya perlu satu baris berikut, tidak perlu perintah AddModule seperti di atas:
LoadModule php5_module libexec/apache/libphp5.so

Lokasi dan nama file dari module PHP 5 dapat berlainan dari versi ke versi, jadi silakan cek di direktori pada sistem anda untuk lokasi yang tepat dan nama yang tepat. Biasanya kalau instalasi dilakukan dengan port, perintah LoadModule ini sudah ditambahkan secara otomatis dengan parameter lokasi dan nama modul yang tepat. Silakan dicek ulang.

Kemudian masih pada httpd.conf, edit juga parameter-parameter berikut:
DirectoryIndex index.php index.html index.htm

Tambahkan juga dua baris berikut:
AddType application/x-httpd-php .php .htm .html
AddType application/x-httpd-php-source .phps

Setting PHP sendiri diletakkan pada /usr/local/etc/php.ini sehingga anda perlu membuat file tersebut. Ini dapat anda lakukan dengan meng-copy setting standard yang disediakan, sbb:
# cp /usr/local/etc/php.ini-dist /usr/local/etc/php.ini

Setelah semua itu dilakukan, maka Apache perlu di-restart. Lalu buat sebuah file test.php seperti di bawah ini untuk mengecek apakah PHP sudah diload oleh Apache:
# echo "" >> /usr/local/www/data/test.php

Lalu buka browser (Anda bisa menggunakan browser apa saja, misal IE, Mozilla, Firefox, Lynx, links dll) dan buka alamat server Apache anda, misalnya http://server.mydomain.com/test.php. Kalau instalasi sukses maka anda akan mendapatkan halaman phpinfo() dari instalasi PHP 5 anda. Berbagai informasi tentang Apache dan PHP beserta info-info lainnya dapat dilihat disini.

Kira-kira demikianlah instalasi Apache dan PHP 5 pada sistem saya menggunakan FreeBSD 6.2. Kalau ada pertanyaan atau perbaikan pada tulisan saya ini, silakan memberikan komentar atau mengirim email kepada saya ke izbiq[at]rufaqait[dot]com. Semoga bermanfaat.

Usefull links:
http://www.freebsdmadeeasy.com/tutorials/web-server/install-php-5-for-web-hosting.php

Diposkan oleh tm_mania di 4:11:00 PM 0 komentar

Jumat, November 28, 2008
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi Mendukung

Pada titik ini, kartu jaringan Anda sudah terinstall secara fisik pada komputer Anda, dan modul kernel yang relevan sudah dimuat berkomunikasi melalui kartu jaringan Anda, tetapi informasi tentang perangkat jaringan sudah bisa didapatkan dengan ifconfig -a.
# ifconfig -a
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:A0:CC:3C:60:A4
UP BROADCAST NOTRAILERS RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:110081 errors:1 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:84931 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:100
RX bytes:114824506 (109.5 Mb) TX bytes:9337924 (8.9 Mb)
Interrupt:5 Base address:0x8400

lo Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:2234 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:2234 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:168758 (164.8 Kb) TX bytes:168758 (164.8 Kb)
Jika Anda hanya mengetik /sbin/ifconfig tanpa akhiran -a, Anda tidak akan melihat antarmuka eth0, karena kartu jaringan Anda belum memiliki alamat IP yang valid atau rute.
Sementara terdapat berbagai cara untuk melakukan setup dan subnet sebuah jaringan, semuanya bisa dipecah menjadi dua jenis: Statik dan Dinamis. Jaringan statis adalah setup jaringan dimana setiap node (istilah geek untuk sesuatu dengan sebuah alamat IP) selalu memiliki alamat IP yang sama. Jaringan dinamis adalah setup jaringan dimana alamat IP untuk setiap node dikendalikan oleh sebuah server bernama server DHCP.
5.3.1 DHCP
DHCP (atau Dynamic Host Configuration Protocol), adalah sebuah istilah tentang bagaimana sebuah alamat IP diberikan pada sebuah komputer pada saat boot. Ketika klien DHCP melakukan boot, ia meminta sebuah permintaan pada server DHCP Jaringan Area Lokal (LAN) untuk memberikannya sebuah alamat IP. Server DHCP memiliki sebuah pool (atau batas) dari alamat IP yang tersedia. Server akan merespon permintaan ini dengan sebuah alamat IP dari pool, bersama dengan waktu lease. Setelah waktu lease untuk alamat IP yang diberikan sudah kadaluarsa, klien harus menghubungi server kembali dan mengulangi negosiasi.
Klien akan menerima alamat IP dari server dan akan mengkonfigurasi antarmuka yang diminta dengan alamat IP. Terdapat satu cara lain yang digunakan klien DHCP untuk melakukan negosiasi dengan alamat IP yang akan diberikan kepada mereka. Klien akan mengingat alamat IP terakhir yang diberikan, dan akan meminta server memberikan alamat IP tersebut pada klien pada negosiasi selanjutnya. Jika dimungkinkan, server akan melakukannya, tetapi jika tidak, sebuah alamat baru akan diberikan. Negosiasi dilakukan seperti berikut:
Klien: Apakah there Server DHCP tersedia pada LAN?
Server: Ya. Saya.
Klien: Saya membutuhkan sebuah alamat IP.
Server: Anda bisa mengambil 192.168.10.10 untuk 19200 detik.
Klien: Terima kasih.
Klien: Apakah there Server DHCP tersedia pada LAN?
Server: Ya. Saya.
Klien: Saya membutuhkan sebuah alamat IP. Terakhir kali kita berbicara,
kami mendapatkan 192.168.10.10;
Dapatkah saya mendapatkannya kembali?
Server:Ya, Anda bisa (atau Tidak, Anda tidak diperbolehkan; Anda bisa mengambil 192.168.10.12).
Klien: Terima kasih.
Klien DHCP pada Linux adalah /sbin/dhcpcd. Jika Anda membuka /etc/rc.d/rc.inet1 pada editor teks kesayangan Anda, Anda akan melihat bahwa /sbin/dhcpcd dipanggil pada bagian tengah dari script. Hal ini memaksa pembicaraan diatas. dhcpcd juga akan melacak waktu yang tersisa dari lease untuk alamat IP aktual, dan akan menghubungi server DHCP dengan sebuah permintaan untuk memperbarui lease jika diperlukan. DHCP juga dapat mengontrol informasi yang berhubungan, seperti server ntp yang digunakan, rute yang akan dipakai, dll.
Melakukan setting DHCP pada Slackware sangatlah sederhana. Cukup jalankan netconfig dan pilih DHCP. Jika Anda memiliki lebih dari satu NIC dan tidak ingin eth0 dikonfigurasi oleh DHCP, cukup edit berkas /etc/rc.d/rc.inet1.conf dan gantilah variabel untuk NIC Anda menjadi “YES”.
5.3.2 IP Statik
Alamat IP statik adalah alamat tetap yang hanya berubah jika dilakukan secara manual. Alamat ini digunakan pada kasus dimana seorang administrator tidak ingin informasi IP berubah, seperti untuk server internal pada sebuah LAN, sembarang server yang terkoneksi ke Internet, dan router jaringan. Dengan pengalamatan IP statik, Anda memberikan sebuah alamat dan membiarkannya demikian. Mesin lain tahu bahwa Anda akan selalu berada pada alamat IP tersebut dan selalu dapat menghubungi pada alamat tersebut.
5.3.3 /etc/rc.d/rc.inet1.conf
Jika Anda berencana untuk memberi alamat IP pada mesin Slackware baru Anda, Anda bisa melakukannya melalui script netconfig, atau Anda bisa mengedit /etc/rc.d/rc.inet1.conf. Pada /etc/rc.d/rc.inet1.conf , Anda akan melihat:
# Primary network interface card (eth0)
IPADDR[0]=""
NETMASK[0]=""
USE_DHCP[0]=""
DHCP_HOSTNAME[0]=""
Lalu jauh dibawah:
GATEWAY=""
Pada kasus ini, tugas kita hanyalah mengganti informasi yang benar diantara kutip ganda. Variabel ini dipanggil oleh /etc/rc.d/rc.inet1 pada saat boot untuk melakukan setup kartu NIC. Untuk setiap NIC, masukkan informasi IP yang benar, atau letakkan “YES” untuk USE_DHCP. Slackware akan menjalankan antarmuka ini dengan informasi yang diberikan disini sesuai dengan urutan mereka ditemukan.
Variabel DEFAULT_GW menentukan rute default untuk Slackware. Semua komunikasi antara komputer Anda dengan komputer lain pada Internet harus melalui sebuah gerbang (gateway) tersebut jika tidak ada rute lain yang disebutkan. Jika Anda menggunakan DHCP, Anda biasanya tidak perlu memasukkan apapun disini, karena server DHCP akan menentukan gerbang yang akan digunakan.
5.3.4 /etc/resolv.conf
Ok, jadi Anda telah mendapatkan sebuah alamat IP, Anda telah mendapatkan gateway default, Anda mungkin telah memiliki sepuluh juta dollar (berikan saya sebagian), tetapi apa gunanya jika Anda tidak bisa me-resolve nama pada alamat IP? Tidak ada seorangpun yang ingin mengetikkan 72.9.234.112 pada browser web mereka untuk menemukan www.slackbook.org. Bagaimanapun juga, siapakah yang akan mengingat alamat IP tersebut selain pembuatnya? Kita perlu melakukan setup DNS, tetapi bagaimana? Ini dimana /etc/resolv.conf bekerja.
Kemungkinan Anda sudah memiliki opsi yang benar pada /etc/resolv.conf. Jika Anda melakukan setup koneksi jaringan Anda menggunakan DHCP, server DHCP akan melakukan proses update pada berkas ini untuk Anda. (secara teknis, server DHCP hanya memberitahu dhcpcd apa yang akan diletakkan disini, dan ia menurutinya.) Jika Anda perlu mengupdate daftar server DNS Anda secara manual, Anda harus mengedit /etc/resolv.conf. Berikut adalah sebuah contoh:
# cat /etc/resolv.conf
nameserver 192.168.1.254
search lizella.net
Baris pertam sangatlah sederhana. Direktif nameserver memberitahu kita server DNS apa yang digunakan untuk melakukan query. Ini selalu berupa alamat IP. Anda bisa menambahkan sebanyak mungkin. Slackware akan dengan senang hati menguji satu persatu sampai salah satu cocok.
Baris kedua lebih menarik. Direktif search memberikan kita sebuah daftar dari nama domain untuk diasumsikan ketika sebuah permintaan DNS terjadi. Ini mengijinkan Anda untuk menghubungi sebuah mesin hanya dengan bagian pertama dari FQDNnya (Fully Qualified Domain Name). Sebagai contoh, Jika “slackware.com” termasuk dalam rute pencarian Anda, Anda bisa mencapai http://store.slackware.com hanya dengan mengarahkan browser web Anda pada http://store.
# ping -c 1 store
PING store.slackware.com (69.50.233.153): 56 data bytes
64 bytes from 69.50.233.153 : icmp_seq=0 ttl=64 time=0.251 ms
1 packets transmitted, 1 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0.251/0.251/0.251 ms

5.3.5 /etc/hosts
Sekarang kita telah memiliki DNS yang bekerja, bagaimana jika kita hendak melewati server DNS kita, atau menambahkan isi DNS untuk sebuah mesin yang tidak pada DNS? Slackware menyertakan berkas /etc/hosts yang berisi daftar nama DNS lokal dan alamat IP yang sesuai.
# cat /etc/hosts
127.0.0.1 localhost locahost.localdomain
192.168.1.101 redtail
172.14.66.32 foobar.slackware.com
Disini Anda bisa melihat bahwa localhost memiliki alamat IP 127.0.0.1 (selalu dipesan untuk localhost), redtail dapat dicapai pada 192.168.1.101, dan foobar.slackware.com adalah 172.14.66.32.

Diposkan oleh tm_mania di 1:46:00 AM 0 komentar

konfigurasi dinamis Komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah se

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Mendukung Perangkat Lunak Sistem
112
KODE UNIT : TIK.JK02.025.01
JUDUL UNIT : Mendukung Perangkat Lunak Sistem
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan
untuk mengoperasikan dan mendukung perangkat
lunak sistem.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Merawat perangkat
lunak sistem
1.1 Efektifitas sistem dievaluasi terhadap
persyaratan vendor dan persyaratan unjuk kerja
organisasi untuk menentukan aktivitas
perawatan yang harus dilakukan.
1.2 Utilitas sistem, struktur file (berkas) dan disk
(cakram), serta berkas-berkas dan laporan unjuk
kerja digunakan untuk mengidentifikasi adanya
periode puncak dan permasalahan unjuk kerja
yang mungkin terjadi.
1.3 Level data sistem dimonitor untuk menentukan
apakah untuk kerja sistem konsisten terhadap
standar yang telah ditentukan.
1.4 Identifikasi masalah dilakukan menggunakan tool
sistem yang tepat.
1.5 Sistem dimonitor dan disetel ulang bila perlu
untuk memperbaiki unjuk kerja.
02 Memasang perangkat
lunak dan mengelola
berkas sistem
2.1 Persyaratan sistem pengguna dievaluasi dan
struktur berkas dan folder yang sesuai dimonitor.
2.2 Tools administrasi dan sistem yang sesuai
digunakan untuk membuat struktur berkas dan
folder.
2.3 Keamanan, akses dan berbagi pakai berkas
sistem untuk memenuhi kebutuhan klien
ditetapkan.
2.4 Kebutuhan proteksi virus jaringan diidentifikasi
sesuai prosedur organisasi.
2.5 Berkas sistem diuji untuk menjamin akses yang
tepat tersedia untuk kelompok pengguna.
2.6 Konstruksi program sederhana diperiksa untuk
dicocokkan dengan pedoman organisasi.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Mendukung Perangkat Lunak Sistem
113
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.7 Berkas sistem yang dibuat berdasarkan standar
organisasi didokumentasikan.
03 Mengelola pemakaian
sistem
3.1 Akses kepada sistem diberikan kepada
pengguna.
3.2 Akses dan penggunaan sistem untuk pengguna
dibuat tanpa kesalahan.
3.3 Akses pada informasi dan sumber daya dibuat
jelas dan nyata.
3.4 Layanan sistem diintegrasikan dengan bantuan
tool sistem.
04 Memonitor keamanan
sistem.
4.1 Akses pengguna dimonitor sesuai dengan level
akses pengguna.
4.2 Persyaratan keamanan untuk pengguna dan
data yang tersimpan pada jaringan ditinjau
ulang.
4.3 Resiko terhadap penyebaran data, proses
pemulihan, dan pencegahannya ditentukan.
4.4 Sistem yang menyediakan layanan back up dan
restore dari gangguan kerusakan diterapkan.
4.5 Prosedur pemulihan bencana didokumentasikan.
05 Menjalankan back up
sistem
5.1 Sistem dipindai dari adanya virus dan virus yang
terdeteksi dihapus.
5.2 Back up sistem dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan sistem dan organisasi.
5.3 Back up sistem dilaksanakan secara teratur dan
berkala.
5.4 Back up sistem dicatat sesuai persyaratan
organisasi.
06 Memulihkan (restore)
sistem dari back up.
6.1 Pemulihan sistem dilaksanakan sesuai pedoman
organisasi.
6.2 Sistem yang dipulihkan dioptimalisasi
berdasarkan persyaratan organisasi.
6.3 Sistem yang dipulihkan didokumentasikan
sesuai dengan persyaratan organisasi.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Mendukung Perangkat Lunak Sistem
114
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi.
2. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini didukung dengan tersedianya:
2.1 Sistem operasi, sistem komputer, dan sistem jaringan komputer.
2.2 Basia data / DBMS.
2.3 Standar dan prosedur organisasi.
2.4 Perangkat keras, perangkat lunak dan file sistem.
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang
Untuk mendemontrasikan kompetensi, memerlukan bukti keterampilan dan
pengetahuan di bidang berikut ini :
1.1 Pengetahuan dasar
1.1.1 Pengetahuan mengenai produk produk vendor.
1.1.2 Pengetahuan mengenai bisnis organisasi / perusahaan.
1.1.3 Pengetahuan mengenai Quality Assurance.
1.1.4 Pengetahuan mengenai sistem manajemen perubahan.
1.2 Keterampilan dasar
1.2.1 Keahlian menganalisis proses kerja yag rutin dan non rutin.
1.2.2 Keahlian merencanakan proyek.
1.2.3 Keahlian bekerja sama dengan tim.
1.2.4 Keahlian menulis / membuat laporan.
2. Konteks penilaian
Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara praktek
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
3. Aspek penting penilaian
Aspek yang harus diperhatikan :
3.1 Kemampuan untuk memelihara sistem perangkat lunak.
3.2 Kemampuan untuk mengatur sistem file.
3.3 Kemampuan untuk Mengatur pengguna sistem.
3.4 Kemampuan untuk melakukan back up sistem.
3.5 Kemampuan untuk melakukan restore sistem.
4. Kaitan dengan unit-unit lainnya
4.1 Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit
kompetensi yang berkaitan dengan:
4.1.1 Berkomunikasi dengan klien.
4.1.2 Memasang dan mengkonfigurasi perangkat keras pada sistem
jaringan.
4.1.3 Memasang dan mengkonfigurasi perangkat lunak pada sistem
jaringan.
4.1.4 Memasang dan mengkonfigurasi sistem jaringan.
4.1.5 Melakukan back up dan restore sistem.
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini
perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum,
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Jaringan Komputer dan Sistem Administrasi
Mendukung Perangkat Lunak Sistem
115
institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan
serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor
tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
tertentu / khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi
kebutuhan sektor tersebut.
Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

Diposkan oleh tm_mania di 1:46:00 AM 0 komentar

MENGINSTALASI DAN MENGKONFIGURASI TCP/IP DINAMIS PADA WORKSTATION YANG TERHUBUNG PADA JARINGAN

konfigurasi dinamis

Komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah server DHCP pada jaringan Anda berdasarkan default seperti diuraikan pada Gambar 10. Jika suatu konfigurasi TCP/IP statis baru saja diimplementasikan pada sebuah komputer, maka Anda dapat mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis.

Untuk mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis:

1.
Klik Start
2.
Klik Programs
3.
Klik Connect To
4.
Klik Show All Connections
5.
Klik kanan Local Area Connection
6.
Klik Properties
7.
Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
8.
Klik Properties. Untuk tipe-tipe koneksi yang lain, klik tab Networking
9.
Klik Obtain An IP Address Automatically
10.
Klik OK

Konfigurasi Manual

Beberapa server, misalnya DHCP, DNS, dan WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila Anda tidak mempunyai sebuah server DHCP pada jaringan Anda, maka Anda harus mengonfigurasi komputer-komputer TCP/IP secara manual agar bisa memakai suatu alamat IP statis.

Diposkan oleh tm_mania di 1:45:00 AM 0 komentar

MENGINSTALASI DAN MENGKONFIGURASI TCP/IP STATIS PADA WORKSTATION YANG TERHUBUNG PADA JARINGAN

Memberikan IP Address secara statis pada suatu Komputer yang terhubung melalui kabel LAN/UTP dari sebuah routerBagaimanakah cara seting IP address secara statis pada komputer yang terhubung melalui kabel LAN?Jawabannya, berikanlah komputer sebuah IP Address statis, biarkanlah PC tersebut menggunakan IP address yang sama setiap saat. Konfigurasikan wireless computer secara otomatis untuk mendapatkan sebuah IP address yang akan membolehkan PC ini untuk mendapatkan sebuah IP address dari DHCP server. Sebagai pengganti masukkkan setingan IP secara manual, lakukan prosedur ini untuk memastikan komputer untuk mendapatkan setingan TCP/IP yang benar.Memberikan suatu komputer sebuah IP statis sangat berguna ketika:*Menseting layanan umum pada komputer anda (FTP servers, Web servers, dll.).*Komputer sangat sering diakses pada jaringan tersebut sehingga komputer tersebut mudah sekali memetakannyaUntuk memberikan IP address statis pada suatu komputer yang terhubung melalui kabel LAN, anda perlu melakukan lima tahap berikut ini:
1.Hubungkan komputer tersebut satu sama lain

2.Periksa bila komputer tersebut diset ke DHCP

3.Periksa IP Address router

4.Dapatkan DNS Servers dari Linksys Router tersebut

5.Konfigurasikan IP Address secara statis pada Ethernet AdapterUntuk memulai memberikan suatu komputer sebuah IP address statis, ikutilah tahap-tahap di bawah ini.

Menghubungkan Peralatan Satu Sama LainPastikan anda memiliki koneksi internet yang aktif, kemudian hubungkan modemnya ke port internet pada router dan komputer ke salah satu dari empat port Ethernet.Periksa bila komputer diset ke DHCPUntuk mengkonfigurasi komputer mendapatkan sebuah IP address secara otomatis, anda harus memeriksa TCP/IP properties dari Ethernet Adapter yang diinstal pada komputer tersebut.Periksa IP Address RouterUntuk menemukan IP address lokal router Linksys, anda harus memeriksa setingan IP komputer tersebut.Periksa DNS Server Dari Router LinksysUntuk memeriksa DNS server pada router Linksys, anda harus mengakses halaman setup berbasis web.Konfigurasi IP Address Statis pada Ethernet AdapterWindows 2000/XP

Tahap 1:Klik Start, kemudian Control Panel.

Tahap 2:Ketika jendela Control Panel terbuka, double-click Network Connections.

Tahap 3:Klik-kanan Local Area Connection, kemudian klik Properties.

Tahap 4:Ketika jendela Local Area Connection Properties muncul, klik Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Properties.

Tahap 5:Ganti pilihan dari Obtain an IP address automatically menjadi Use the following IP address dan isi seperti berikut ini:

CATATAN:

Pastikan anda mempunyai Default Gateway dan DNS servers.
Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99.
Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99.
Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.


CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.*IP: “192.168.1.50”*Subnet Mask: “255.255.255.0”*Default Gateway: “192.168.1.1” (Default Gateway ini anda tulis di bawah belakangan)Ganti setingan Obtain DNS server address automatically ke Use the following DNS Server addresses pada jendela yang sama. Kemudian isilah dengan isian berikut ini:*Preferred DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)*Alternate DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan, bila ada dua DNS servers)Tahap 6:Klik OK kemudian OK atau Close.Windows 98/MEMemberikan IP address statis menggunakan Windows 98 atau ME:Tahap 1:Klik Start, kemudian Settings, kemudian Control Panel.Tahap 2:Double-klik Network kemudian pilih TCP/IP untuk Ethernet adapter pada PC tersebut. Segera setelah dipilih, klik Properties.

Tahap 3:Ganti opsi dari Obtain Automatically ke Specify dan masukkan seperti berikut ini:

CATATAN: Pastikan bahwa anda punya Default Gateway dan DNS servers.Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.*IP: “192.168.1.50”*Subnet Mask: “255.255.255.0”Klik Gateway dan masukkan IP address lokal router ke dalam isian Default Gateway, lalu klik Add. Pada contoh ini kita gunakan 192.168.1.1 sebagai default gateway.NOTE: Gateway harus anda tulis dibawah belakangan.Tahap 5:Klik DNS Configuration, kemudian lanjutkan ke isian Host dan ketik tipe “computer,” lalu menuju ke isian DNS Server Search Order dan masukkan DNS Servers dari router tersebut, kemudian klik Add.

CATATAN:

DNS server harusnya gateway yang anda tulis terakhir.

Tahap 6:Klik OK kemudian yang lainnya OK dan windows akan segera restart.Mac OSMemberikan IP address statis menggunakan Mac:
Tahap 1:Klik menu Apple yang ada pada bagian sudut kanan atas layar, kemudian pilih System Preferences.CATATAN: Anda dapat menggunakan opsi lain untuk mengakses System Preferences.
Tahap 2:Dibawah System Preferences klik Network.
Tahap 3:Ketika layar Network tampil, lihat pada Location dan pilih Automatic kemudian dibawah Show pilih Built-in Ethernet.
Tahap 4:Dibawah Configure IPv4 pilih Manually dan masukkan seperti berikut:

CATATAN: Pastikan anda memiliki Default Gateway dan DNS servers.Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99.

Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.*IP Address: “192.168.1.50”*Subnet Mask: “255.255.255.0”*Default Gateway: “192.168.1.1” (ini Default Gateway yang anda tulis di bawah belakangan)*DNS Servers: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)

Tahap 5:Klik apply

Diposkan oleh tm_mania di 1:44:00 AM 0 komentar

Senin, Maret 31, 2008

Diposkan oleh tm_mania di 9:03:00 PM 0 komentar

Rabu, Februari 13, 2008
COMPUTER POWER SUPPLY

Computer power supply
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search

To comply with Wikipedia's quality standards, this article is in need of reorganization.
There is good information here, but it is poorly organized. Please discuss this issue on the talk page and help improve this article. This article has been tagged since January 2008.
The top cover has been removed (voiding the warranty) to show the internals of a computer Power supply Unit.
The top cover has been removed (voiding the warranty) to show the internals of a computer Power supply Unit.

This article is about the common off-line switching power supplies used in desktop IBM PC compatible computers. There are many other kinds of computers with differing power supplies.

A computer power supply unit (Computer PSU) is the component that supplies power to a computer. More specifically, a power supply is typically designed to convert 100-120 V (North America and Japan) or 220-240 V (Europe, Asia and Australia) AC power from the mains to usable low-voltage DC power for the internal components of the computer. Some power supplies have a switch to change between 230 V and 115 V. Other models have automatic sensors that switch input voltage automatically, or are able to accept any voltage between those limits.

The most common computer power supplies are built to conform with the ATX form factor. The most recent specification of the ATX standard is version 2.2, released in 2004. This enables different power supplies to be interchangeable with different components inside the computer. ATX power supplies also are designed to turn on and off using a signal from the motherboard (PS-ON wire), and provide support for modern functions such as the standby mode available in many computers.
Contents
[hide]

* 1 Wattage
* 2 Appearance
o 2.1 External
o 2.2 Connectors
o 2.3 PSU always on
o 2.4 Internal
* 3 AT vs. ATX
* 4 Laptops
* 5 Energy efficiency
* 6 Small facts to consider
* 7 Wiring diagrams
* 8 False advertising
* 9 Modular power supplies
* 10 Troubleshooting
o 10.1 Capacitors
o 10.2 Noisy fan
* 11 See also
* 12 References
* 13 External links
o 13.1 Computer Power Supply Calculators

[edit] Wattage

Computer power supplies are rated based on their maximum output power. Typical power ranges are from 300 W to 500 W (lower than 300W for Small form factor systems), although units used by gamers and enthusiasts usually range from 500 W to 1000 W, with the highest end units going up to 2 kW for extreme performance computers with multiple processors and graphics cards (ATI CrossFire or NVIDIA SLI).

[edit] Appearance

[edit] External

Most computer power supplies have the appearance of a square metal box, and have a large bundle of wires emerging from one end. Opposite the wire bundle is the back face of the power supply, with an air vent and C14 IEC connector to supply AC power. There may optionally be a power switch and/or a voltage selector switch. A label on one side of the box lists technical information about the power supply, including safety certifications maximum output wattage. Common certification marks for safety are the UL mark, GS mark, TÜV, NEMKO, SEMKO, DEMKO, FIMKO, CCC, CSA, VDE, GOST R and BSMI. Common certificate marks for EMI/RFI are the CE mark, FCC and C-tick. The CE mark is required for power supplies sold in Europe.

Dimensions of an ATX power supply are 150 mm width, 86 mm height, and typically 140 mm depth, although the depth can vary from brand to brand.

[edit] Connectors
Various connectors from a computer PSU.
Various connectors from a computer PSU.

Typically, power supplies have the following connectors:

* PC Main power connector (usually called P1): Is the connector that goes to the motherboard to provide it with power. The connector has 20 or 24 pins. One of the pins belongs to the PS-ON wire mentioned above (it is usually green). This connector is the largest of all the connectors. In older AT power supplies, this connector was split in two: P8 and P9. If you have a power supply with 24-pin connector, you can plug it into a motherboard with a 20-pin connector. In cases where the motherboard has a 24-pin connector, some power supplies come with two connectors (one with 20-pin and other with 4-pin) which can be used together to form the 24-pin connector.
* ATX12V 4-pin power connector (also called the P4 power connector). A second connector that goes to the motherboard (in addition to the main 24-pin connector). This connector is found on recent motherboards.
* 4-pin Peripheral power connectors (usually called Molex for its manufacturer): These are the other, smaller connectors that go to the various disk drives of the computer. Most of them have four wires: two black, one red, and one yellow. Unlike the standard mains electrical wire color-coding, each black wire is a ground, the orange wire is +3.3 V, the red wire is +5 V, and the yellow wire is +12 V.
* 4-pin Floppy drive power connectors (usually called Mini-connector): This is one of the smallest connectors that supplies the floppy drive with power. In some cases, it can be used as an auxiliary connector for AGP video cards. Its cable configuration is similar to the Peripheral connector.
* Auxiliary power connectors: There are several types of auxiliary connectors designed to provide additional power if it is needed.
* Serial ATA power connectors: a 15-pin connector for components which use SATA power plugs. This connector supplies power at three different voltages: +3.3, +5, and +12 volts.
* Most modern computer power supplies include 6-pin connectors which are generally used for PCI Express graphics cards, but a newly introduced 8-pin connector should be seen on the latest model power supplies. Each PCI Express 6-pin connector can output a maximum of 75 W.
* A C14 IEC connector with an appropriate C13 cord is used to attach the power supply to the local power grid.

[edit] PSU always on

* Connect Power On (green) cable with the ground (black).

This is useful when testing PSU.

[edit] Internal

Inside the computer power supply is a complex arrangement of electrical components, including diodes, capacitors and transformers. Also, most computer power supplies have metal heat sinks and fans to dissipate the heat produced. The speed of the fan is often dependent on the temperature, or less often the power load. It may be dangerous to open a power supply even if it is not connected to an electrical outlet, as high voltages may still be present in charged capacitors. However, for most PSUs this can be fixed by unplugging the PSU and then pressing the power-on button, which will drain the capacitors. Still, care should be taken as some PSUs require a load on the output in order to discharge the capacitors fully. Even when the PC is turned off, a PSU will draw some power from the wall, most of it going to power the +5 VSB (standby voltage) rail.

Some models even include heat pipes.

[edit] AT vs. ATX
A typical installation of an ATX form factor computer power supply.
A typical installation of an ATX form factor computer power supply.

There are two basic differences between old AT and newer ATX power supplies:

* The PC main connectors (see above description of connectors).
* The soft switch. On older AT power supplies, the Power-on switch wire from the front of the computer is connected directly to the power supply. On newer ATX power supplies, the switch goes to the motherboard, allowing it to control the turning off of the system via a message from the operating system.

[edit] Laptops

Most portable computers have power supplies that provide 15 to 100 watts. In portable computers (such as laptops) there is usually an external power brick which converts AC power to one DC voltage (most commonly 19 V), and further DC-DC conversion occurs within the laptop to supply the various DC voltages required by the other components of the portable computer.

[edit] Energy efficiency

Computer power supplies are generally about 70–75% efficient;[1] to produce 75 W of DC output they require 100 W of AC input and dissipate the remaining 25 W in heat. Higher-quality power supplies can be over 80% efficient; higher energy efficiency uses less power directly, and requires less power to cool as well. As of 2007, 93%-efficient power supplies are available.[2] Resonant-transition or quasi-resonant switching regulators could achieve over 90% energy efficiency, and also reduce radio frequency interference.[citation needed]

It's important to match the capacity of a power supply to the power needs of the computer. The energy efficiency of power supplies drops significantly at low loads. Efficiency generally peaks at about 50-75% load. The curve varies from model to model (for examples of what this looks like see the test reports of efficient models found on the 80 PLUS website [1]). One rule of thumb is that a power supply that's over twice the required size will be significantly less efficient, and waste a lot of electricity.

[edit] Small facts to consider
Redundant power supply.
Redundant power supply.

* Life span is usually measured in mean time between failures (MTBF). Higher MTBF ratings are preferable for longer device life and reliability. Quality construction consisting of industrial grade electrical components and/or a higher speed fan can help to contribute to a higher MTBF rating by keeping critical components cool, thus preventing the unit from overheating. Overheating is a major cause of PSU failure. MTBF value of 100,000 hours is not uncommon.

* Power supplies may have passive or active power factor correction (PFC). Passive PFC is a simple way of increasing the power factor by switching in and out banks of capacitors. Active PFC is more complex and can achieve higher PF, up to 99%.

* In computer power supplies that have more than one +12V power rail, it is preferable for stability reasons to spread the power load over the 12V rails evenly to help avoid overloading one of the rails on the power supply.
o Multiple 12V power supply rails are separately current limited as a safety feature; they are not generated separately. Despite widespread belief to the contrary, this separation has no effect on mutual interference between supply rails.
o The ATX12V 2.x and EPS12V power supply standards defer to the IEC 60950 standard, which requires that no more than 240 volt-amps be present between any two accessible points. Thus, each wire must be current-limited to no more than 20 A; typical supplies guarantee 18 A without triggering the current limit. Power supplies capable of delivering more than 18 A at 12 V connect wires in groups to two or more current sensors which will shut down the supply if excess current flows. Unlike a fuse or circuit breaker, these limits reset as soon as the overload is removed.
o Because of the above standards, almost all high-power supplies claim to implement separate rails, however this claim is often false; many omit the necessary current-limit circuitry (one example), both for cost reasons and because it is an irritation to customers.[2] (The lack is sometimes advertised as a feature under names like "rail fusion" or "current sharing".)

* When the computer is powered down but the power supply is still on, it can be started remotely via Wake-on-LAN and Wake-on-Ring or locally via Keyboard Power ON (KBPO) if the motherboard supports it.

* Most computer power supplies are of type switched-mode power supply (SMPS).

* Most computer power supplies have short circuit protection, overpower (overload) protection, overvoltage protection, undervoltage protection, overcurrent protection, and over temperature protection.

* Some power supplies come with sleeved cables, which is aesthetically nicer, makes wiring easier and cleaner and have less effect on airflow.

* There is a popular misconception that a greater power capacity (watt output capacity) is always better. If all else is equal, this is true, but since supplies are self-certified, a manufacturer's claims may be double or more what is actually provided.[3] Although a too-large power supply will have an extra margin of safety as far as not over-loading, a larger unit is often less efficient at lower loads (under 20% of it's total capability) and therefore will waste more electricity than a more appropriately sized unit. Additionally, computer power supplies generally do not function properly if they are too lightly loaded. Under no-load conditions they may shut down or malfunction.

* Power supplies do not always live up to what they are marketed. Noise can be measured from different distances and at different room temperatures.

* Power supplies can feature magnetic amplifiers.

* Power supplies can feature double-forward converter circuit design.

[edit] Wiring diagrams
AT power connector (Used on older AT style mainboards) Color Pin Signal

P8.1 Power Good

P8.2 +5 V

P8.3 +12 V

P8.4 -12 V

P8.5 Ground

P8.6 Ground


P9.1 Ground

P9.2 Ground

P9.3 -5 V

P9.4 +5 V

P9.5 +5 V

P9.6 +5 V
24-pin ATX power supply connector
(20-pin omits the last 4: 11, 12, 23 and 24) Color Signal Pin Pin Signal Color

+3.3 V 1 13 +3.3 V sense

+3.3 V 2 14 −12 V

Ground 3 15 Ground

+5 V 4 16 Power on

Ground 5 17 Ground

+5 V 6 18 Ground

Ground 7 19 Ground

Power good 8 20 −5 V (optional)

+5 V standby 9 21 +5 V

+12 V 10 22 +5 V

+12 V 11 23 +5 V

+3.3 V 12 24 Ground

[edit] False advertising

The DIY boom has led to power supply manufacturers marketing their products directly to end-users, often with grossly inflated specifications. Some of the main tricks employed are...

* Advertising the peak power, rather than the continuous power.
* Determining the continuous output power capability at unrealistically low temperatures (at room temperature as opposed to 40°C.).
* Advertising total power as a measure of capacity, when modern systems are almost totally reliant on the number of amps on the 12 volt line(s).

So if...

* PSU A has a peak rating of 500 watts at 25°C, with 25 amps (300 W) on the 12 volt line, and
* PSU B has a continuous rating of 500 watts at 40°C, with 33 amps (400 W) on the 12 volt line,

and those ratings are accurate, then PSU B would have to be considered a vastly superior unit. PSU A may only be capable of delivering a fraction of its rated power under real world conditions.

This tendency has led in turn to greatly overspecified power supply recommendations, and a shortage of high-quality power supplies with reasonable capacities. Very few computers require more than 300–350 watts maximum. Higher end computers such as servers or gaming machines require more power. Typical power supplies in gaming computers range from 500W to over a 1000W.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar